Senin, 27 Januari 2025

ADAB BANGUN TIDUR

  
OLEH:
MUHAMMAD BUSYROWI ABDULMANNAN

Bangun tidur merupakan sebuah kenikmatan yang sering dilupakan dan dipandang remeh oleh kebanyakan manusia. Mengamalkan berbagai adab bangun tidur merupakan cara terbaik untuk mensyukurinya. Berikkut adalah beberapa adab dan sunnah yang diajarkan Rasulullah saw bagi orang yang bangun tidur.
Usahakan bangun tidur selalu jam 03.00 pagi

1. Waktu Shubuh sepanjang tahun Januari sampai dengan Desember antara jam 3. 40 sampai dengan jam 04 05

2. gunakan media yang bisa menjadikan kita tidak bangun kesiangan, alarm HP distel berbunyi pada jam 02.45. 
begitu jaga (nglilir) segera untuk duduk. Karena kalau masih berbaring , biasanya tertidur lagi .

3. mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangannya guna menghilangkan bekas-bekas tidur (kantuk), sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah saw dan diriwayatkan oleh ‘Abdullah bin ‘Abbas dalam Sahih Bukhari dan Muslim.

4. Rasulullah saw telah mengajarkan beberapa doa untuk dibaca saat bangun tidur, di antaranya adalah sebagai berikut :

a. Membaca :
 (اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرِ).
“Segala puji bagi Allah, yang mem-bangunkan kami setelah ditidurkanNya dan kepadaNya kami dibangitkan.” 

b. Kemudian membaca :
 (لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. سُبْحَانَ اللهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَلاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ , رَبِّ اغْفِرْ لِيْ ).
Tiada Tuhan yang haq selain Allah, Yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya. BagiNya kerajaan dan pujian. Dia-lah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan yang haq selain Allah, Allah Maha Besar, tiada daya dan kekuatan, kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung’. ‘Wahai, Tuhanku! Ampunilah dosaku’. 
c. Kemudian membaca :
 ( اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ عَافَانِيْ فِيْ جَسَدِيْ، وَرَدَّ عَلَيَّ رُوْحِيْ، وَأَذِنَ لِيْ بِذِكْرِهِ ).
“Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kesehatan pada jasadku dan mengembalikan ruhku kepadaku serta mengizinkanku untuk berdzikir kepadaNya.” 
d. Kemudian sambil duduk , ucapkan Q S Ali Imron ayat 190 s.d. 200 

Usahakan menghafalkan. 
Kalau sudah hafal melafalkannya dengan menengadah ke langit. 
Jika belum hafal, cukup membaca atau mendengar sambil menirukan rekaman dari HP

5. Setelah membaca QS Ali Imran, barulah beranjak dari tempat tidur, sebelum masuk kamar kecil gerakkan badan sebentar. Jangan langsung terus ke kamar kecil, hal ini untuk menyesuaikan suhu badan dengan suhu dalam kamar kecil. 
Apalagi kalau harus mandi jinabat terlebih dahulu. Karena sakit stroke 80 % usia pensiun kasusnya di kamar kecil. Diakibatkan usia tua sulit beradaptasi dengan suhu dingin. Akan lebih baik jika dengan air hangat. Kulah/bak air dengan ukuran besar kurang cocok dengan usia pensiun

6. Jangan diabaikan doa masuk kamar kecil, dan jangan disepelekan kaki kiri dulu. Nabi menuntunkan ini pasti ada manfaat dan hikmahnya. 

Dari hadits Anas riwayat al-Bukhari, beliau berkata:
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ.
 “Ya Allah, se-sungguhnya aku berlindung kepadaMu dari godaan setan laki-laki dan perem-puan”. 
"Adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam apabila hendak masuk ke kamar kecil beliau membaca: Alloohumma Innii A'udzu Bika Minal Khubuutsi wal Khobaaits." 
a. Bersiwak (Gosok Gigi)
Sayidah ‘Aisyah rha menceritakan bahwa setiap kali bangun tidur, baik siang maupun malam, Rasulullah saw senantiasa bersiwak (gosok gigi), sebelum berwudhu. (Diriwayatkan oleh Ahmad)
b. Cuci Tangan
Saat tidur, kita tidak mengetahui apa yang diperbuat oleh tangan kita, oleh karena itu, Rasulullah saw mengajarkan agar bangun tidur kita mencuci kedua tangan kita terlebih dahulu dan tidak memasukkan kedua tangan tersebut ke dalam bak mandi, serta tidak juga memegang makanan dengannya. Rasulullah saw bersabda :
“Jika salah seorang di antara kalian bangun tidur, hendaknya ia mencuci tangannya sebelum memasukkannya ke air yang akan ia gunakan untuk berwudhu. Sebab, salah seorang di antara kalian tidak mengetahui di mana tangannya tidur (tidak mengetahui apa yang diperbuat tangannya saat tidur).” (HR. Bukhari dan Muslim)

7. Jangan diabaikan doa keluar kamar kecil, dan jangan disepelekan kaki kanan dulu. Nabi menuntunkan ini pasti ada manfaat dan hikmahnya.
غُفْرَانَكَ 
“Aku minta ampun kepadaMu”. 
Sebaiknya jangan melafalkan doa dibawah ini

اَلْحَمْدُ الِلّهِ الَّذِيْ أَذْ هَبَ عَنِّى اْلأَذَاى وَعَافَانِيْ
(haditsnya dla’if) 
 
8. Kemudian berwudlu
Biasakan shalat ba’dal wudlu yang dinamai shalat Thuhur atau shalat syukrul wudlu’, caranya dua rakaat seperti shalar shubuh
مَنْ تَوَضَّأَ نَحْوَ وُضُوئِي هَذَا ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ لاَ يُحَدِّثُ فِيهِمَا نَفْسَهُ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Siapa berwudhu seperti wudhuku ini lalu mendirikan shalat dua rakaat, yang pada shalatnya dia tidak berbicara pada dirinya sendiri (yakni mendirikannya dengan khusyuk) niscaya Allah SWT akan memberikan ampunan kepadanya atas dosa-dosanya yang lalu.” (Hadis riwayat Imam al-Bukhari)
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَتَوَضَّأُ فَيُحْسِنُ وُضُوءَهُ ثُمَّ يَقُومُ فَيُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ مُقْبِلٌ عَلَيْهِمَا بِقَلْبِهِ وَوَجْهِهِ إِلاَّ وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ
Tidaklah seorang Muslim berwudhu dengan sebaik-baiknya kemudian mengerjakan shalat dua rakaat dengan menghadirkan hati dan menghadapkan wajahnya, melainkan telah wajib baginya syurga.”
Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah; Bahawasanya Rasulullah SAW bertanya kepada Bilal pada waktu solat Subuh: 
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص لِبِلاَلٍ عِنْدَ صَلاَةِ اْلغَدَاةِ: يَا بِلاَلُ، حَدّثْنِى بِاَرْجَى عَمَلٍ عَمِلْتَهُ عِنْدَكَ فِى اْلاِسْلاَمِ مَنْفَعَةً. فَاِنّى سَمِعْتُ اللَّيْلَةَ خَشْفَ نَعْلَيْكَ بَيْنَ يَدَيَّ فِى اْلجَنَّةِ. قَالَ بِلاَلٌ: مَا عَمِلْتُ عَمَلاً فِى اْلاِسْلاَمِ اَرْجَى عِنْدِى مَنْفَعَةً مِنْ اَنّى لاَ اَتَطَهَّرُ طُهُوْرًا تَامًّا فِى سَعَةٍ مِنْ لَيْلٍ وَ لاَ نَهَارٍ اِلاَّ صَلَّيْتُ بِذلِكَ الطُّهُوْرِ مَا كَتَبَ اللهُ لِى اَنْ اُصَلّيَ. مسلم 
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda kepada Bilal ketika selesai shalat Shubuh, “Hai Bilal, ceritakanlah kepadaku amalan yang paling besar manfaatnya dan memberi harapan yang telah kamu kerjakan di dalam Islam. Karena tadi malam (aku bermimpi) mendengar suara sandalmu di hadapanku di surga”. Bilal menjawab, “Tidak ada suatu amal yang banyak memberikan manfaat dan harapan di dalam Islam selain daripada aku tidak wudlu dengan wudlu yang sempurna di waktu malam maupun siang melainkan aku mengerjakan shalat dengan wudlu itu dengan shalat yang Allah tetapkan untukku (yaitu 2 rekaat shalat sunnah thahur)”. [HR.Muslim juz 4, hal. 1910]
“Setan mengikat ubun-ubun salah seorang di antara kalian apabila dia tidur, dengan tiga ikatan. Setiap ikatan tertulis kalimat : malam masih panjang maka tidurlah! Apabila dia bangun lalu berdzikir kepada Allah, maka lepaslah satu ikatan. Apabila ia berwudhu, maka lepaslah satu ikatan lagi. Apabila di melaksanakan shalat, maka lepaslah semua ikatan itu. Sehingga dia menjadi seorang yang bersemangat dan memiliki jiwa yang baik. Jika tidak, maka ia menjadi pemalas dan buruk jiwanya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

9. jika masjid terdekat menyuarakan adzan awal ,dengarkan dan dijawab. Kemudian berdoa
مَنْ قَالَ حِينَ يَسْمَعُ النِّدَاءَ: 
 اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِى وَعَدْتَهُ ، حَلَّتْ لَهُ شَفَاعَتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Barangsiapa berdoa setelah mendengar adzan : 
‘Allahumma robba hadzihid da’watit taammati wash sholatil qoo-imah, aati Muhammadanil wasilata wal fadhilah, wab’atshu maqoomam mahmuuda alladzi wa ‘adtah’ 
[Ya Allah, Rabb pemilik dakwah yang sempurna ini (dakwah tauhid), shalat yang ditegakkan, berikanlah kepada Muhammad wasilah (kedudukan yang tinggi), dan fadilah (kedudukan lain yang mulia). Dan bangkitkanlah beliau sehingga bisa menempati maqom (kedudukan) terpuji yang telah Engkau janjikan padanya], Maka dia akan mendapatkan syafa’atku kelak.” (HR.Bukhari no. 614 )
biasakan shalat ba’dal adzan/sesudah adzan sebelum iqamah yang disebut shalat bainal adzananin. caranya dua rakaat seperti shalat shubuh

10. Kemudian shalat Lail, caranya :
Shalat lail ini disebut juga shalat Tahajjud, disebut juga shalat Witir
- sebaiknya sendiri
- bisa juga berjamaah dengan istri, anak, anggota keluarga 
Selesai shalat lail, menanti masuk waktu shubuh, 
- bisa sambil membaca alquran 
- atau membaca kitab2 agama 
- atau kerja urusan rumah tangga 
- atau berbaring miring ke kanan, kepala disangga dengan tangan kanan.

11. jika masjid telah menyuarakan adzan, dengarlah dan jawablah kemudian berdoa

12. kemudian sholat sunnat qobliyah shubuh yang dikenal dengan nama sholat sunat fajar
- Rasulullah SAW tak pernah mewninggalkan sholat sunnat fajar
- rokaat pertama selalu membaca Q S Al Kafirun
- rokaat kedua selalu membaca Q S Al Ikhlas
- pahala sholat lebih baik daripada dunia dan seisinya

13. segeralah pergi ke masjid / musholla untuk mendapatkan shaf pertama
- berjalan dari rumah menuju masjid/musholla, sambil berdoa

اللَّهُمَّ اجْعَلْ فِي قَلْبِي نُورًا وَفِي بَصَرِي نُورًا وَفِي سَمْعِي نُورًا وَعَنْ يَمِينِي نُورًا وَعَنْ يَسَارِي نُورًا وَفَوْقِي نُورًا وَتَحْتِي نُورًا وَأَمَامِي نُورًا وَخَلْفِي نُورًا وَعَظِّمْ لِي نُورًا

Allohummaj ‘alfii qolbii nuuron, wa fii bashorii nuuron, wa fii sam’ii nuuron, wa ‘ayyamiinii nuuron, wa ayyasaarii nuuron, wa fawqii nuuron, wa tahtii nuuron, wa amaamii nuuron, wa kholfii nuuron, wa azhzhomlii nuuron.
“Ya Allah! Jadikanlah dalam hatiku cahaya , dalam pandanganku cahaya, dalam pendengaranku cahaya , dari arah kananku cahaya , dari arah kiriku cahaya , di atasku cahaya , di bawahku cahaya, di depanku cahaya , di belakangku cahaya dan limpahkanlah kepadaku cahaya (H.R.Bukhari- Muslim)

14. sebelum masuk masjid berdoa, kemudian masuk masjid dengan kaki kanan , hal ini jangan diabaikan

15. shalat berjamaah adalah wajib ( kifayah ) jamaah di masjid bagi yang mendengar adzan, dengan 27 pahala dan ditambah beberapa pahala, a. l. :
a. dari rumah menuju masjid , langkah kanan menambah pahala langkah kiri menghapus dosa
b. diampun dosanya dan dibukakan pintu rohmat, jika berdoa masuk masjid
c. jika mendapatkan shof awal sebagai kurban seekor unta
d. jika tepat di belakang imam, para malaekat turun diatas kepalanya sambil mendoakan agar diampuni dosanya dan disayangi Allah
e. mendapat pahala sholat tahiyatul masjid
f. diampun dosanya dan dibukakan pintu keutamaan , jika berdoa keluar masjid
g. dari masjid menuju rumah, langkah kanan menambah pahala langkah kiri menghapus dosa
h. sholat 'Isyak berjamah , pahalanya sebagai shalat lail separuh malam
i. Sholat Shubuh berjamaah, pahalanya sebagai shalat lail semalam suntuk
j. Jika diteruskan dengan shalat dhuha, pahalanya sama dengan benara abenar ibadah haji dan umrah , dengan pahala yang sempurna

16. Usahakan tidak membiasakan tidur sesudah shubuh

*MENGAPA SEBAIKNYA TIDAK TIDUR SESUDAH SHUBUH*

a. Tidak sesuai dengan petunjuk Al Qur'an dan As Sunnah.

b. Bukan termasuk akhlak dan kebiasaan para salafush sholih (generasi terbaik umat ini), bahkan merupakan perbuatan yang dibenci.

c. Tidak mendapatkan barokah di dalam waktu dan amalannya.

d. Menyebabkan malas dan tidak bersemangat di sisa harinya.Maksud dari hal ini dapat dilihat dari perkataan Ibnul Qayyim. Beliau rahimahullah berkata, "Pagi hari bagi seseorang itu seperti waktu muda dan akhir harinya seperti waktu tuanya." (Miftah Daris Sa'adah, 2/216). Amalan seseorang di waktu muda berpengaruh terhadap amalannya di waktu tua. Jadi jika seseorang di awal pagi sudah malas-malasan dengan sering tidur, maka di sore harinya dia juga akan malas-malasan pula.

e. Menghambat datangnya rizki.
Ibnul Qayyim berkata, "Empat hal yang menghambat datangnya rizki adalah 
[1] tidur di waktu pagi,
 [2] sedikit sholat, 
[3] malas-malasan dan 
[4] berkhianat." 
(Zaadul Ma’ad, 4/378)

f. Menyebabkan berbagai penyakit badan, di antaranya adalah melemahkan syahwat. (Zaadul Ma’ad, 4/222). Boleh jadi untuk masa sekarang, tidak hanya lemah syahwat tetapi rentan stroke
Kebanyakan kasus stroke adalah tidur sesudah ashar langsung masuk kamar mandi. 80 % kasus stroke terjadi di kamar mandi

g. Berhati-hatilah dari terpaan rasa kantuk bila kita tidak terbiasa bangun lebih pagi pada hari-hari yang lain. Berusahalah untuk tidak tidur dalam ruas waktu setelah subuh hingga terbit matahari. Para salafushalih (As-Salafushalih adalah ahli ilmu yang bermanfa’at) sangat tidak menyukai tidur pada waktu itu.

h. Ibnul Qayyim Al-Jauziyah dalam Madarijus Salikin menyebutkan, “Di antara tidur yang tidak disukai menurut mereka ialah tidur antara shalat subuh dan terbit matahari, karena ia merupakan waktu untuk memperoleh hasil. Bagi perjalanan ruhani, pada saat itu terdapat keistimewaan besar, sehingga seandainya mereka melakukan perjalanan (kegiatan) semalam suntuk pun, belum tentu dapat menandinginya.”

i. Jika kita sangat dibebani kantuk, bertahanlah dan bersabarlah, karena biasanya kebiasaan itu akan terbentuk setelah tigaatau empat hari kita melakukan suatu ritme yang berbeda. 
Selanjutnya, insya Allah kita tidak akan merasakan kantuk sedahsyat sebelumnya.

j. Duduk berdzikir setelah subuh hingga matahari terbit adalah sunnah. Dari Abu Umamah RA dikatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang shalat subuh berjama’ah kemudian duduk berdzikir kepada Allah sampai terbitnya matahari, kemudian berdiri dan shalat dua rakaat, maka ia akan memperoleh pahala haji dan umrah.”

k. Waktu ba’da subuh hingga matahari terbit adalah waktu yang penuh barakah yang seharusnya benar-benar dipelihara oleh setiap mukmin. Peliharalah waktu itu dengan mengisinya melalui tilawatul Qur’an satu juz dalam satu hari, berdzikir, atau menghafal. “Inilah yang dilakukan Rasulullah SAW selesai menunaikan shalat Subuh, bahwa ia selalu duduk di tempat shalatnya hingga terbit matahari.” (HR. Muslim)

l. Imam At-Tirmidzi meriwayatkan sebuah hadits dari Anas bin Malik dari Rasulullah, bahwa beliau bersabda, “Barangsiapa shalat fajar berjama’ah di masjid, kemudian tetap duduk berdzikir mengingat Allah, hingga terbit matahari lalu shalat dua rakaat (Dhuha), maka seakan-akan ia mendapat pahala haji dan umrah dengan sempurna, sempurna dan sempurna.” (Dinyatakan shahih oleh Al-Albani).

*Kesimpulannya,*

1. yang paling afdhol adalah menggunakan waktu pagi untuk aktivitas yang bermanfaat di dunia ataupun di akherat. 
2. Namun jika ada seorang yang memilih untuk tidur di setelah shalat subuh agar bisa bekerja dengan penuh vitalitas pada siangnya maka hukumnya adalah tidak mengapa, terutama jika tidak memungkinkan bagi orang tersebut untuk tidur siang dan hanya mungkin tidur di waktu pagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar