M. Busyrowi Abdulmannan
A. WUDLU MENURUT SUNNAH
Sebelum mulai wudlu, bersihkanlah badan, terutama anggota wudlu dari kotoran biasa dan kotoran najis. Setelah itu baru berwudlu , caranya :
a. JANGAN MEMUAI DENGAN : ( NAWAITUL WUDHU A LIL ROF’IL HADATSIL ASGHORI LILLAAHI TA’ALA ). BUKAN TUNTUNAN NABI/SAHABAT/TABI’IN
b. Ikhlaskan niyatmu dalam hati berwudlu sambil membaca basmalah.
c. Basuh kedua telapak tangan kanan 3 kali, baru yang kiri 3 kali, gosoklah pada sela-sela jari.
d. Berkumurlah, tiga kali. Kumuran kedua diiringi menggosok gigi ( boleh gosok gigi dengan kedua ujung jari ) lalu berkumur lagi.
e. Dengan telapak tangan kanan ambilah air hiruplah ke hidung, sekedar masuk saja , bersihkan lobang hidung dengan jari tangan kiri. Lakukan tiga kali.
f. Basuhlah muka dengan kedua telapak tangan. Ratakan usapan itu hingga ujung jari menyentuh batas dahi dan rambut, lalu ratakan dengan telapak kanan ke kanan dan telapak kiri ke kiri menyentuh anak telinga. Lalu ibu jari mengusap dagu bawah. Cambang dan jenggot, jika jenggot lebat, gosok-gosoklah hingga air membasahi dagu.
g. Basuhlah tangan kanan dengan tangan kiri, mulai ujung jari ke atas hingga siku-siku, ulangi tiga kali. Baru membasuh tangan kiri dengan tangan kanan tiga kali ( jangan bergantian kanan kiri, kanan kiri, kanan kiri ).
h. Basuhlah kepala satu kali saja , mulailah ke atas dahi, ujung jari digosokkan kulit kepala, diurutkan kebelakang hingga ke tengkuk. Terus ujung jari telunjuk masuk ke telinga dalam. Dan ibu jari mengusap telinga luar hingga daun telinga basah seluruhnya. Tak ada hadits yang menerangkan 3 kali
i. Basuhlah kaki kanan hingga mata kaki, gosoklah sela-sela jari kaki dengan jari tangan kiri 3 kali. Baru kaki kiri ( jangan bergantian kanan kiri, kanan kiri, kanan kiri ).
Lalu membaca bacaan dzikir sesudah wudhu , tidak perlu mengangkat tangan dan tak perlu mengusap muka
ASY HADU AL LAA ILAA HA ILLALLOOH ,
WAKH DAHUU LAA SYARII KA LAAH.
WA ASY HADU ANNA MUKHAMMADAN NGAB DUHU WA ROOSUU LUH
Tambahan di bawah ini , jangan diamalkan :
ALLOOHUMMAJ NGALNII MINAT TAWWAABIIN, WAJ NGALNII MINAL MUTATHOHHIRIIN,
WAJ NGALNII MIN NGIBAADIKASH SHOOLIKHIIN, ASTAGHFIRUUKA WA AATUUBU ILAIK.
B. TUNTUNAN MANDI JINABAT MENURUT SUNNAH
sebagaimana kalau wudlu, bersih bersih anggota wudlu dahulu, baru herwudhu
Demikian juga, sebaiknya sebelum mandi jinabah,
mandi biasa dengan maksud agar semua kotoran dan najis hilang.
Barulah diniyati mandi jinabat
1. JANGAN MEMUAI ( NAWAITUL GHUSLAL JUNUBI LIL ROF’IL HADATSIL AKBARI LILLAAHI TA’ALA ). BUKAN TUNTUNAN NABI/SAHABAT/TABI’IN
2. Ikhlaskan hatimu untuk berniat mandi jinabat.
3. Bersihkan kemaluan dengan telapak tangan kiri,
4. Lalu membersihkan kedua telapak tangan.
5. Berkumurlah tiga kali
6. Basuhlah wajah tiga kali
7. Basuhlah tangan kanan hingga pangkal ketiak tiga kali , kemudian tangan kiri tiga kali
8. Siramlah lah kepala tiga kali mulai sebelah kanan dengan wewangian ( bandingkan dengan ketika wudlu ) Khusus wanita berambut panjang, sebelum mandi rambut diikal (digelung / semua rambut tdk harus basah)
9. Basuhlah badan sebelah kanan tiga kali. Barulah badan sebelah kiri tiga kali
10. Kemudian basuhlah kaki kanan mulai pangkal paha tiga kali, kemudian kaki kiri tiga kali
11. Selesai mandi dalam mengeringkan badan dengan handuk, usahakan tidak menyentuh kemaluan. Dan tidak lagi kencing atau kentut.
Demikian itu, jika mau shalat tidak usah wudhu lagi.
Dan cara ini juga berlaku untuk memandikan janazah
DALIL MANDI JINABAT
Hadts dari Aisyah riwayat Muslim :
السنن الكبرى للبيهقي وفي ذيله الجوهر النقي - (1 / 173)
أَخْبَرَنَا أَبُو عَبْدِ اللَّهِ الْحَافِظُ حَدَّثَنَا أَبُو عَبْدِ اللَّهِ : مُحَمَّدُ بْنُ يَعْقُوبَ الْحَافِظُ حَدَّثَنَا جَعْفَرُ بْنُ مُحَمَّدٍ وَإِسْمَاعِيلُ بْنُ قُتَيْبَةَ قَالاَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى أَخْبَرَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ رَضِىَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ :
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا اغْتَسَلَ مِنَ الْجَنَابَةِ يَبْدَأُ فَيَغْسِلُ يَدَيْهِ ثُمَّ يُفْرِغُ بِيَمِينِهِ عَلَى شِمَالِهِ ، فَيَغْسِلُ فَرْجَهُ ثُمَّ يَتَوَضَّأُ وُضُوءَهُ لِلصَّلاَةِ ، ثُمَّ يَأْخُذُ الْمَاءَ فَيُدْخِلُ أَصَابِعَهُ فِى أُصُولِ الشَّعْرِ حَتَّى إِذَا رَأَى أَنَّهُ قَدِ اسْتَبْرَأَ حَفَنَ عَلَى رَأْسِهِ ثَلاَثَ حَفَنَاتٍ ، ثُمَّ أَفَاضَ عَلَى سَائِرِ جَسَدِهِ ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَيْهِ.
رَوَاهُ مُسْلِمٌ فِى الصَّحِيحِ عَنْ يَحْيَى بْنِ يحْيَى وَقَوْلُهُ فِى آخِرِ هَذَا الْحَدِيثِ : ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَيْهِ.
غَرِيبٌ صَحِيحٌ حَفِظَهُ أَبُو مُعَاوِيَةَ دُونَ غَيْرِهِ مِنْ أَصْحَابِ هِشَامٍ الثِّقَاتِ. {ق} وَذَلِكَ لِلتَّنْظِيفِ إِنْ شَاءَ اللَّهُ تَعَالَى.
Artinya : " bahwa Rasulullah saw jika mandi jinabat beliau memulai dengan membasuh kedua tangan beliau kemudian menuangkan air dengan tangan kanannya ke tangan kiri , kemudian membasuh kemaluan 1), setelah itu beliau berwudlu' seperti wudlu' untuk sholat 2) , kemudian mengambil air dan menggosok dengan jari - jarinya ke pangkal rambu seluruh kepala. setelah merasa sudah bersih kemudian beliau lalu menyiramkan ke atas kepala tiga kali3) , kemudian ke seluruh tubuhnya , kemudian membasuh kedua kakinya4)
Keterangan :
1) riwayat lain menyebutkan dengan tanah atau wewangian
2) riwayat lain menyebutkan cara wudlunya dimulai dengan membasuh dua telapak tangan 3X , berkumu 3X r, membasuh wajah 3X , membasuh kedua tangan hingga siku 3X , mengusap kepala 1 kali, membasuh dua kaki hingga mata kaki3X
3) riwayat lain menyebutkan menyiram kepala dicampur wewangian . cara menyiramnya mulai sebelah kanan , kemudian kepala sebelah kiri, terakhir kepala bagian tengah
4) riwayat lain menyebutkan, membasuh kaki mulai pangkal paha sd. Telapak kaki
Hadts dari Aisyah riwayatAhmad, Nasa I , Ibnu Majah, Turmudzi :
مسند الصحابة في الكتب التسعة - (10 / 158)
210 أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَعَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَامِرِ بْنِ زُرَارَةَ وَإِسْمَعِيلُ بْنُ مُوسَى السُّدِّيُّ قَالُوا شَرِيكٌ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ الْأَسْوَدِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ
كَانَ رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَتَوَضَّأُ بَعْدَ الْغُسْلِ مِنْ الْجَنَابَةِ
وصحيح سنن ابن ماجة: 579
Artinya : " jika telah selesai mandi jinabah, rasulullah TIDAK berwudlu' lagi
Hadts dari Anas bin Malik riwayat Al Baihaqi
السنن الكبرى للبيهقي وفي ذيله الجوهر النقي - (1 / 194)
أَخْبَرَنَا أَبُو عَبْدِ اللَّهِ الْحَافِظُ قِرَاءَةً عَلَيْهِ وَأَبُو طَاهِرٍ الْفَقِيهُ وَعَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ إِمْلاَءً قَالُوا أَخْبَرَنَا أَبُو بَكْرٍ : أَحْمَدُ بْنُ إِسْحَاقَ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سُلَيْمَانَ بْنِ الْحَارِثِ حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا مِسْعَرُ بْنُ كِدَامٍ عَنِ ابْنِ جَبْرٍ قَالَ أَبُو عَبْدِ اللَّهِ فِى حَدِيثِهِ قَالَ حَدَّثَنِى شَيْخٌ مِنَ الأَنْصَارِ يُقَالُ لَهُ ابْنُ جَبْرٍ قَالَ سَمِعْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ يَقُولُ :
كَانَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- يَغْتَسِلُ بِالصَّاعِ إِلَى خَمْسَةِ أَمْدَادٍ ، وَكَانَ يَتَوَضَّأُ بِالْمُدِّ.
رَوَاهُ الْبُخَارِىُّ فِى الصَّحِيحِ عَنْ أَبِى نُعَيْمٍ وَرَوَاهُ مُسْلِمٌ مِنْ حَدِيثِ وَكِيعٍ عَنْ مِسْعَرٍ.
Artinya : " adalah Nabi jika mandi cukup dengan satu sho' ( tiga liter kurang ) hingga lima mud, dan berwudlu' dengan air satu mud ( satu liter kurang sedikit )
Dengan demikian menggunakan air untuk mandi jinabat lebih banyak dari tiga liter bahkan berlebih lebihan dan berlama lama mandi sudah menyalahi sunnah
Wallahu a'lam bishawab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar