Pendahuluan
Kegiatan yang sudah menjadi tradisi di masyarakat kita ini biasanya diisi dengan membaca surat Yasin secara bersama-sama. Mereka bermaksud mengirim pahala bacaan tersebut kepada si mayit untuk meringankan penderitaannya. Timbang-timbang, daripada berkumpul untuk bermain catur, kartu apalagi berjudi, kan lebih baik digunakan untuk membaca Al-Qur’an (khususnya surat Yasin).
Memang sepintas jika dipertimbangkan menurut akal pernyataan itu benar namun kalau dicermati lagi ternyata ini merupakan kekeliruan.
Al-Qur’an Untuk Orang Hidup
Al-Qur’an diturunkan Alloh Ta’ala kepada Nabi Muhammad shollallohu’alaihi wa sallam sebagai petunjuk, rahmat, cahaya, kabar gembira dan peringatan.
Maka kewajiban orang-orang yang beriman untuk membacanya, merenungkannya, memahaminya, mengimaninya, mengamalkan dan berhukum dengannya. Hikmah ini tidak akan diperoleh seseorang yang sudah mati. Bahkan mendengar saja mereka tidak mampu. “Sesungguhnya kamu tidak dapat menjadikan orang-orang mati itu mendengar.” (Terjemah An-Nahl: 80).
Alloh Ta’ala juga berfirman di dalam surat Yasin tentang hikmah tersebut yang artinya, “Al Qur’an itu tidak lain hanyalah pelajaran dan kitab yang memberi penerangan supaya dia memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup.” (Yasin: 69-70).
Alloh berfirman yang artinya, “Sesungguhnya seseorang itu tidak akan menanggung dosa seseorang yang lain dan bahwasanya manusia tidak akan memperolehi ganjaran melainkan apa yang telah ia kerjakan.” (An-Najm: 38-39).
*Berkata Al-Hafizh Imam Ibnu Katsir rohimahulloh: “Melalui ayat yang mulia ini, Imam Syafi’i rohimahulloh dan para pengikutnya menetapkan bahwa pahala bacaan (Al-Qur’an) dan hadiah pahala tidak sampai kepada orang yang mati, karena bacaan tersebut bukan dari amal mereka dan bukan usaha mereka.*
Oleh karena itu Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam tidak pernah memerintahkan umatnya, mendesak mereka untuk melakukan perkara tersebut dan tidak pula menunjuk hal tersebut (menghadiahkan bacaan kepada orang yang mati) walaupun hanya dengan sebuah dalil pun.”
Adapun dalil-dalil yang menunjukkan keutamaan surat Yasin jika dibaca secara khusus tidak dapat dijadikan hujjah.
Membaca surat Yasin pada malam tertentu, saat menjelang atau sesudah kematian seseorang tidak pernah dituntunkan oleh syari’at Islam.
Bahkan seluruh hadits yang menyebutkan tentang keutamaan membaca Yasin tidak ada yang sahih sebagaimana ditegaskan oleh Al Imam Ad Daruquthni.
Islam telah menunjukkan hal yang dapat dilakukan oleh mereka yang telah ditinggal mati oleh teman, kerabat atau keluarganya yaitu dengan mendo’akannya agar segala dosa mereka diampuni dan ditempatkan di surga Alloh subhanahu wa ta’ala.
Sedangkan jika yang meninggal adalah orang tua, maka termasuk amal yang tidak terputus dari orang tua adalah do’a anak yang sholih karena anak termasuk hasil usaha seseorang semasa di dunia.
Biar Sederhana, Pendek Yang Penting Ada Tuntunannya, Daripada Panjang namun bukan Tunan Nabi alias buatan manusia
*Jadi, tidak perlu repot-repot mengadakan kenduri, yasinan dan perbuatan lainnya yang tidak ada tuntunannya dari Rosululloh shollallohu’alaihi wa sallam*.
Bahkan apabila dikaitkan dengan waktu malam Jum’at, maka ada larangan khusus dari Rosululloh shollalohu’alaihi wa sallam yakni seperti yang termaktub dalam sabdanya, “Dari Abu Hurairah, dari Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam: Janganlah kamu khususkan malam Jum’at untuk melakukan ibadah yang tidak dilakukan pada malam-malam yang lain.” (HR. Muslim).
Bukankah lebih baik beribadah sedikit namun ada dalilnya dan istiqomah mengerjakannya dibanding banyak beribadah tapi sia-sia?
Rosululloh shollallohu’alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang beramal yang tidak ada tuntunannya dari kami, maka ia tertolak.” (HR. Muslim).
Semoga Alloh subhanahu wa ta’ala melindungi kita semua dari hal-hal yang menjerumuskan kita ke dalam kebinasaan.
Kalau ada orang mati, di desa-desa itu biasanya diadakan tahlilan dan do’a bersama. Apakah do’a orang-orang itu bisa sampai kepada orang yang mati?
JawabNYA , Para ulama’ sepakat, mendo’akan orang muslim yang telah meninggal itu boleh, baik yang meninggal itu famili atau bukan. Di dalam al-Qur’an dikatakan;
وَالَّذِينَ جاءُ وْا مِنْ بَعْدِ هِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْـفِرْلَنَا وَلاِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالاِيْمَانِ.
"Dan orang-orang yang datang sesudah mereka itu berkata: Wahai Tuhan kami! Ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman sebelum kami".(al-Hasyr:10)
Di dalam ayat lain dikemukakan;
رَبَّنَا اغْفِرْلِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ يَوْمَ يَقُوْمُ الْحِسَابِ.
"Ya Tuhan kami! Berilah ampunan kepadaku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (Hari Kiamat)." (Ibrahim:41)
Do’a-do’a yang dipanjatkan oleh orang yang beriman dan shalih akan bisa sampai dan bermanfaat kepada mayat, sebagaimana sabda Rasulullah saw.
إذا مات الإنسان انقطع عمل إلا من ثلاث............
Apabila seseorang telah meninggal maka terputuslah amalnya kecuali karena tiga hal, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaar, dan anak shalih yang berdo’a kepadanya
Hadis ini menunjukkan do’a seseorang bermanfaat bagi orang yang meninggal dalam keadaan beriman.
*Namun berdoa yang dimaksudkan di sini bukanlah dengan cara mentahlilkan, meyasinkan dan membacakan al-Quran beramai-ramai untuk si Mati sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang awam (orang-orang jahil) dan para pembuat bid'ah*.
Mendoakan orang yang telah meninggal adalah sunnah hukumnya dan dibolehkan apabila mencontohi sunnah Nabi Muhammad saw dan para sahabatnya atau amalan orang-orang Salafus Shalih.
Ketika berdo’a kita wajib husnudhon akan diterima oleh Allah, adapun kenyataannya kita serahkan kepada Allah untuk diterima atau ditolak.
Tetapi apa yang dilakukan oleh sejumlah kaum muslimin yang menetapkan hari-hari tertentu, bulan-bulan tertentu atau karena suatu sebab tertentu lalu mengadakan majelis yasinan atau tahlilan maka itu adalah bid'ah yang diada-adakan.
Sedangkan bid’ah itu amalnya tidak diterima berdasarkan Firman Allah
اَلْيَوْمَ اَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ وَاتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِيْ وَرَضِيْتُ لَكُمُ اْلاِسْلاَمَ دِيْنًا.
"Pada hari ini telah Aku sempurnakan agama kamu buat kamu dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku atas kamu, dan telah Aku redai Islam menjadi agamamu". (al-Maidah:3)
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآَخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Dan Barangsiapa mencari agama selain islam, maka tidak akan diterima darinya dan di hari akhir ia termasuk orang-orang yang merugi (Ali Imran:85)
Ayat di atas menjelaskab bahwa islam adalah agama yang telah lengkap, sehingga tidak membutuhkan kreasi kreatif. Berbagai kreasi dan kreatifitas dalam beragama dianggap mencari ajaran selain Islam, yang tertolak. Akibatnya di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.
Adapun dasar dari hadis nabi, adalah Sabda Rasulullah
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
"Barang siapa yang melakukan sesuatu amal yang bukan dari perintah kami (Allah Subhanahu wa Ta'ala dan Rasul-Nya) maka amalan itu tertolak".(HR Muslim)
مَنْ اَحْدَثَ فِىْ اَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ.
"Barangsiapa yang mengada-adakan sesuatu dalam urusan (agama) kami ini sedangkan ia bukan (dari kami) maka ia tertolak". (HR Bukhari dan Muslim)
Berdasarkan kepada ayat dan hadis di atas, amalan bid’ah tidak diterima Allah. Karena amalnya sendiri saja ditolak, maka do’a-do’a juga tidak diterima, dan do’a yang dipanjatkan tentunya juga tidak bermanfaat bagi yang sudah meninggal. Karena itulah jika hendak mendo’akan keluarga, atau orang tua yang sudah meninggal hendaklah menjaga tuntunan sunnah Rasulullah saw
Kebanyakan kaum muslimin membiasakan membaca surat Yasin, baik pada malam Jum’at, ketika mengawali atau menutup majlis ta’lim, ketika ada atau setelah kematian dan pada acara-acara lain yang mereka anggap penting.
Saking seringnya surat Yasin dijadikan bacaan di berbagai pertemuan dan kesempatan, sehingga mengesankan, Al-Qur’an itu hanyalah berisi surat Yasin saja.
Dan kebanyakan orang membacanya memang karena tergiur oleh fadhilah atau keutamaan surat Yasin dari hadits-hadits yang banyak mereka dengar, atau menurut keterangan dari guru mereka.
Al-Qur’an yang di wahyukan Allah adalah terdiri dari 30 juz. Semua surat dari Al-Fatihah sampai An-Nas, jelas memiliki keutamaan yang setiap umat Islam wajib mengamalkannya. Oleh karena itu sangat dianjurkan agar umat Islam senantiasa membaca Al-Qur’an. Dan kalau sanggup hendaknya menghatamkan Al-Qur’an setiap pekan sekali, atau sepuluh hari sekali, atau dua puluh hari sekali atau khatam setiap bulan sekali. (Hadist Riwayat Bukhari, Muslim dan lainnya).
Sebelum melanjutkan pembahasan, yang perlu dicamkan dan diingat dari tulisan ini, adalah dengan membahas masalah ini bukan berarti penulis melarang atau mengharamkan membaca surat Yasin.
Sebagaimana surat-surat Al-Qur’an yang lain, surat Yasin juga harus kita baca. Akan tetapi di sini penulis hanya ingin menjelaskan kesalahan mereka yang menyandarkan tentang fadhilah dan keutamaan surat Yasin kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Selain itu, untuk menegaskan bahwa tidak ada tauladan dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca surat Yasin setiap malam Jum’at, setiap memulai atau menutup majlis ilmu, ketika dan setelah kematian dan lain-lain.
Mudah-mudahan keterangan berikut ini tidak membuat patah semangat, tetapi malah memotivasi untuk membaca dan menghafalkan seluruh isi Al-Qur’an serta mengamalkannya.
KELEMAHAN DAN KEPALSUAN
HADITS-HADITS TENTANG FADHILAH SURAT YASIN
Kebanyakan umat Islam membaca surat Yasin karena -sebagaimana dikemukakan di atas- fadhilah dan ganjaran yang disediakan bagi orang yang membacanya. Tetapi, setelah penulis melakukan kajian dan penelitian tentang hadits-hadits yang menerangkan fadhilah surat Yasin, penulis dapati Semuanya Adalah Lemah.
Perlu ditegaskan di sini, jika telah tegak hujjah dan dalil maka kita tidak boleh berdusta atas nama Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebab ancamannya adalah Neraka. (Hadits Riwayat Bukhari, Muslim, Ahmad dan lainnya).
HADITS DHA’IF DAN MAUDHU’
Imam Bukhori yang semula bermadzhab Imam Syafi'i kemudian keluar dan menyatakan tidak akan bermadzhab, berpendapat bahwa hadits yang dlo'if apalagi maudlu' tidak boleh diamalkan dan tak boleh dijadikan hujjah ( landasan hokum ) walau dengan alas an LI FADHOO ILIL A'MAL .
Adapun hadits-hadits yang dijadikan dasar tentang fadhilah surat Yasin hampir dipastikan semuanya dha’if (lemah) dan atau maudhu’ (palsu) diantaranya adalah sebagai berikut :
PERLU DIKETAHUI PULA BAHWA HADITS TENTANG mengkultuskan surat YASIN tidak ada yang shohih .
YANG DLO’IF ( LEMAH / BLM TENTU DARI NABI ) ADA 73.
YANG MAUDLU’ ( PALSU ) ADA 50 LEBIH
Hadist 1
حدثنا إسحاق بن أبي إسرائيل حدثنا حجاج بن محمد عن هشام بن زياد عن الحسن قال :
سمعت أبا هريرة يقول : قال رسول الله ـ صلى الله عليه و سلم ـ : من قرأ { يس } في ليلة أصبح مغفورا له ومن قرأ { حم } التي يذكر فيها الدخان في ليلة الجمعة أصبح مغفورا له قال حسين سليم أسد : إسناده ضعيف جدا [مسند أبي يعلى 11/ 93]
Artinya: “Siapa yang membaca surat Yasin dalam suatu malam, maka ketika ia bangun pagi hari diampuni dosanya dan siapa yang membaca surat Ad-Dukhan pada malam Jum’at maka ketika ia bangun pagi hari diampuni dosanya.” (Ibnul Jauzi, Al-Maudhu’at, 1/247).
Keterangan: Hadits ini Palsu.
Ibnul Jauzi mengatakan, hadits ini dari semua jalannya adalah batil, tidak ada asalnya. Imam Daruquthni berkata: Muhammad bin Zakaria yang ada dalam sanad hadits ini adalah tukang memalsukan hadits. (Periksa: Al-Maudhu’at, Ibnul Jauzi, I/246-247, Mizanul I’tidal III/549, Lisanul Mizan V/168, Al-Fawaidul Majmua’ah hal. 268 No. 944).
Hadits 2
( من قرأ {يس}في ليلة ابتغاء وجه الله، غفرله ). ضعيف.
[سلسلة الأحاديث الضعيفة والموضوعة وأثرها السيئ في الأمة 14/ 293]
Artinya: “Siapa yang membaca surat Yasin pada malam hari karena mencari keridhaan Allah, niscaya Allah mengampuni dosanya.”
Keterangan: Hadits ini Lemah.
Diriwayatkan oleh Thabrani dalam kitabnya Mu’jamul Ausath dan As-Shaghir dari Abu Hurairah, tetapi dalam sanadnya ada rawi Aghlab bin Tamim. Kata Imam Bukhari, ia munkarul hadits. Kata Ibnu Ma’in, ia tidak ada apa-apanya (tidak kuat). (Periksa: Mizanul I’tidal I:273-274 dan Lisanul Mizan I : 464-465).
Hadits 3
5111 السلسة الضعيفة - (11 / 113) - ( ضعيف جدا ) مَنْ قَرَأَ سُوْرَةُ يس فِي لَيْلَةِ الْجُمْعَةِ غُفِرَ لَهُ
Artinya: “Siapa yang terus menerus membaca surat Yasin pada setiap malam, kemudian ia mati maka ia mati syahid.”
Keterangan: Hadits ini Palsu.
Hadits ini diriwayatkan oleh Thabrani dalam Mu’jam Shaghir dari Anas, tetapi dalam sanadnya ada Sa’id bin Musa Al-Azdy, ia seorang pendusta dan dituduh oleh Ibnu Hibban sering memalsukan hadits. (Periksa: Tuhfatudz Dzakirin, hal. 340, Mizanul I’tidal II : 159-160, Lisanul Mizan III : 44-45).
Hadits 4
دثنا الوليد بن شجاع حدثني أبي حدثني زياد بن خيثمة عن محمد بن جحادة عن عطاء بن أبي رباح قال بلغني ان رسول الله صلى الله عليه و سلم قال : من قرأ يس في صدر النهار قضيت حوائجه
قال حسين سليم أسد : إسناده ضعيف مرسل [سنن الدارمي 2/ 549]
Artinya: “Siapa yang membaca surat Yasin pada permulaan siang (pagi hari) maka akan diluluskan semua hajatnya.”
Keterangan: Hadits ini Lemah.
Ia diriwayatkan oleh Ad-Darimi dari jalur Al-Walid bin Syuja’. Atha’ bin Abi Rabah, pembawa hadits ini tidak pernah bertemu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebab ia lahir sekitar tahun 24H dan wafat tahun 114H.
(Periksa: Sunan Ad-Darimi 2:457, Misykatul Mashabih, takhrij No. 2177, Mizanul I’tidal III:70 dan Taqribut Tahdzib II:22).
Hadits 5
"من قرأ يس مرة فكأنما قرأ القرآن مرتين" . (هب) عن أبي سعيد
[كنز العمال في سنن الأقوال والأفعال 1/ 580]
Artinya: “Siapa yang membaca surat Yasin satu kali, seolah-olah ia membaca Al-Qur’an dua kali.” (Hadits Riwayat Baihaqi dalam Syu’abul Iman).
Keterangan: Hadits ini Palsu.
(Lihat Dha’if Jamiush Shaghir, No. 5801 oleh Syaikh Al-Albani).
Hadits 6
12559 – الجامع الصغير وزيادته - (1 / 1256) من قرأ { يس } مرة فكأنما قرأ القرآن عشر مرات ( هب ) عن أبي هريرة . قال الشيخ الألباني : ( موضوع ) انظر حديث رقم : 5786 في ضعيف الجامع
Artinya: “Siapa yang membaca surat Yasin satu kali, seolah-olah ia membaca Al-Qur’an sepuluh kali.” (Hadits Riwayat Baihaqi dalam Syu’abul Iman).
Keterangan: Hadits ini Palsu.
(Lihat Dha’if Jami’ush Shagir, No. 5798 oleh Syaikh Al-Albani).
Hadits 7
إن لكل شيء قلبا و قلب القرآن { يس } و من قرأ { يس } كتب الله له بقراءتها قراءة القرآن عشر مرات ( الدارمي ت ) عن أنس . قال الشيخ الألباني : ( موضوع ) انظر حديث رقم : 1935 في ضعيف الجامع [الجامع الصغير وزيادته ص: 475]
Artinya: “Sesungguhnya tiap-tiap sesuatu mempunyai hati dan hati (inti) Al-Qur’an itu ialah surat Yasin. Siapa yang membacanya maka Allah akan memberikan pahala bagi bacaannya itu seperti pahala membaca Al-Qur’an sepuluh kali.”
Keterangan: Hadits ini Palsu.
Hadits ini diriwayatkan oleh At-Tirmidzi (No. 304 8) dan Ad-Darimi 2:456. Di dalamnya terdapat Muqatil bin Sulaiman. Ayah Ibnu Abi Hatim berkata: Aku mendapati hadits ini di awal kitab yang di susun oleh Muqatil bin Sulaiman. Dan ini adalah hadits batil, tidak ada asalnya. (Periksa: Silsilah Hadits Dha’if no. 169, hal. 202-203). Imam Waqi’ berkata: Ia adalah tukang dusta. Kata Imam Nasa’i: Muqatil bin Sulaiman sering dusta.
(Periksa: Mizanul I’tidal IV:173).
Hadits 8
حدثنا عمرو بن زرارة ثنا عبد الوهاب ثنا راشد أبو محمد الحماني عن شهر بن حوشب قال قال بن عباس : من قرأ يس حين يصبح أعطي يسر يومه حتى يمسي ومن قرأها في صدر ليلة أعطي يسر ليلته حتى يصبح
قال حسين سليم أسد : إسناده حسن وهو موقوف على ابن عباس [سنن الدارمي 2/ 549]
Artinya: “Siapa yang membaca surat Yasin di pagi hari maka akan dimudahkan (untuknya) urusan hari itu sampai sore. Dan siapa yang membacanya di awal malam (sore hari) maka akan dimudahkan urusannya malam itu sampai pagi.”
Keterangan: Hadits ini Lemah.
Hadits ini diriwayatkan Ad-Darimi 2:457 dari jalur Amr bin Zararah. Dalam sanad hadits ini terdapat Syahr bin Hausyab. Kata Ibnu Hajar: Ia banyak memursalkan hadits dan banyak keliru. (Periksa: Taqrib I:355, Mizanul I’tidal II:283).
Hadits 9
صحيح وضعيف الجامع الصغير - (7 / 444)
- اِقْرَءُوا عَلَى مَوْتَاُكْم : يس . تخريج السيوطي ( حم د هـ حب ك ) عن معقل بن يسار تحقيق الألباني ( ضعيف ) انظر حديث رقم : 1072 في ضعيف الجامع .
Artinya: “Bacakanlah surat Yasin kepada orang yang akan mati di antara kamu.”
Keterangan: Hadits ini Lemah.
Diantara yang meriwayatkan hadits ini adalah Ibnu Abi Syaibah (4:74 cet. India), Abu Daud No. 3121. Hadits ini lemah karena Abu Utsman, di antara perawi hadits ini adalah seorang yang majhul (tidak diketahui), demikian pula dengan ayahnya. Hadits ini juga mudtharib (goncang sanadnya/tidak jelas).
Hadits 10
السلسة الضعيفة - (11 / 222)
- ( موضوع )
ما من ميت يموت فيقرأ عنده سورة ( يس ( إلا هون الله عز و جل عليه
Artinya: “Tidak seorang pun akan mati, lalu dibacakan Yasin di sisinya (maksudnya sedang naza’) melainkan Allah akan memudahkan (kematian itu) atasnya.”
Keterangan: Hadits ini Palsu.
Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dalam kitab Akhbaru Ashbahan I :188. Dalam sanad hadits ini terdapat Marwan bin Salim Al Jazari. Imam Ahmad dan Nasa’i berkata, ia tidak bisa dipercaya. Imam Bukhari, Muslim dan Abu Hatim berkata, ia munkarul hadits. Kata Abu ‘Arubah Al Harrani, ia sering memalsukan hadits. (Periksa: Mizanul I’tidal IV : 90-91).
PENJELASAN
Abdullah bin Mubarak berkata: Aku berat sangka bahwa orang-orang zindiq (yang pura-pura Islam) itulah yang telah membuat riwayat-riwayat itu (hadits-hadits tentang fadhilah surat-surat tertentu). Dan Ibnu Qayyim Al-Jauziyah berkata: Semua hadits yang mengatakan, barangsiapa membaca surat ini akan diberikan ganjaran begini dan begitu SEMUA HADITS TENTANG ITU ADALAH PALSU. Sesungguhnya orang-orang yang memalsukan hadits-hadits itu telah mengakuinya sendiri. Mereka berkata, tujuan kami membuat hadits-hadits palsu adalah agar manusia sibuk dengan (membaca surat-surat tertentu dari Al-Qur’an) dan menjauhkan mereka dari isi Al-Qur’an yang lain, juga kitab-kitab selain Al-Qur’an. (Periksa: Al-Manarul Munffish Shahih Wadh-Dha’if, hal. 113-115).
KESIMPULAN
Dengan demikian jelaslah bahwa hadit-hadits tentang fadhilah dan keutamaan surat Yasin, semuanya LEMAH dan PALSU.
Oleh karena itu, hadits-hadits tersebut tidak dapat dijadikan hujjah untuk menyatakan keutamaan surat ini dan surat-surat yang lain, dan tidak bisa pula untuk menetapkan ganjaran atau penghapusan dosa bagi mereka yang membaca surat ini.
Memang ada hadits-hadits shahih tentang keutamaan surat Al-Qur’an selain surat Yasin, tetapi tidak menyebut soal pahala.
Disamping itu Al qur'an kita yakini ada 114 surat. Kalau seumur umur hanya y a s i n a n , berarti mengabaikan dan enggan membaca 113 surat.
HANYA UNTUK KALANGAN SENDIRI
Masya Allah dan Wallahu A’lam.
SUMBER : bahan dari Ustadz Muhammad Ikrar Yamin dan Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas
"Orang yang BENAR
tidak pernah sibuk mencari KEBENARAN.....
Namun orang yang SALAH...
selalu berusaha sekuat tenaga mencari PEMBENARAN"
وَقُلِ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكُمْ
“ Katakanlah: Kebenaran itu datangnya dari Rabb kailan.”
الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ فَلاَ تَكُونَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِينَ
“Kebenaran itu datangnya dari Rabbmu, maka jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar